Jumat, 24 Juni 2011

Tips Perawatan Gigi Remaja


Anda memiliki anak remaja yang hobi sekali jajan? Apakah tiap hari ia selalu menemani kegiatannya dengan mengemil atau jajan untuk istilah anak muda jaman sekarang? Anak remaja saat ini memang mudah sekali tenggelam dengan aneka jajanan yang demikian banyak ragamnya. Apalagi aneka jajanan semakin mudah diperoleh di warung terdekat. Bagi mereka, makanan jajanan adalah teman wajib di kala beraktifitas.
Tanpa jajanan bagi mereka adalah membosankan. Sebagai orang tua, Anda harus bijak-bijak menyikapi keinginan anak remaja Anda. Tentang remaja Anda mungkin Anda terkadang melupakan hal penting seputar kesehatan gigi mereka. Kita menyadari bahwa kebanyakan jajanan saat ini memiliki berbagai macam kandungan zat-zat pemanis yang mengandung jenis gula yang bisa membuat bencana pada gigi anak remaja. Apalagi sang anak agak malas membersihkan giginya secara teratur.
Di samping makanan, ada unsur lain yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi pada anak remaja Anda. Mungkin akibat pergaulan, anak remaja Anda mulai terlihat merokok di usia mudanya. Anda sudah berusaha melarang keras agar ia berhenti merokok, namun ia tetap tidak mengacuhkannya. Disini Anda harus menasehatinya agar ia lebih sering merawat giginya sendiri. Ada semacam pasta gigi yang dikhususkan untuk perokok yang bisa mencegah gigi hitam. Anda bisa membelikan untuknya agar ia bisa menjaga giginya dengan pasta gigi tersebut.
Dengan memperhatikan dan mengingatkan kepada anak remaja Anda untuk menggosok gigi secara teratur minimal dua kali sehari, maka penyakit yang namanya sakit gigi tidak akan mudah menghampiri mereka. Mungkin Anda perlu pula memperhatikan model sikat gigi yang mampu membersihkan gigi dengan benar. Ada baiknya pemilihan model sikat gigi dikonsultasikan dengan dokter gigi di kala anak remaja Anda sedang dibawa ke dokter gigi. Model sikat gigi yang tepat diyakini akan membersihkan dengan tuntas sisa-sisa makanan yang terselip di gigi.
Kontrol secara rutin ke dokter gigi guna memeriksa kondisi gigi juga merupakan salah satu cara perawatan gigi yang wajib dilakukan. Misalnya dengan pemeriksaan dan pembersihan terhadap karang gigi yang menumpuk disela-sela gigi tiap 6 bulan sekali. Jika anak remaja Anda kurang begitu bisa mengatur jadwal pemeriksaan secara rutin, maka sebaiknya Anda membuatkan baginya jadwal kontrol ke dokter gigi atau mengajari nya untuk membuat jadwal tertulis yang ditempelkan di tempat yang mudah terlihat.
Juga ada baiknya anak remaja Anda diberikan pendidikan atau himbauan secara terus menerus untuk merawat giginya sendiri secara teratur. Kenalkan padanya hal-hal buruk yang akan dialami jika malas atau tidak teratur membersihkan gigi setiap hari.

Umur dan Masalah Gigi


Setiap umur memiliki masalah gigi yang bermacam-macam dan patut diwaspadai. Perbedaan permasalahan tersebut secara umum dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan umur manusia, yaitu:
  1. Umur anak-anak (0 tahun hingga 12 tahun). Pada balita (bayi dibawah umur lima tahun) hingga anak-anak menjelang remaja yaitu kurang lebih anak usia Sekolah Dasar dikaruniai gigi susu. Masalah yang sering terjadi adalah kerusakan gigi yang cepat akibat konsumsi makanan manis seperti gula-gula, permen, maupun coklat. Gigi susu menjadi berlubang dan kecoklatan seperti karat gigi. Perawatan gigi susu yang baik akan membuat pertumbuhan gigi dewasa menjadi baik dan teratur. Sejak dini, sebaiknya anak-anak sudah dilatih untuk rajin menyikat gigi minimal dua kali dalam sehari serta berikan pengertian kepada anak-anak bahwa kesehatan gigi dan mulut sangat penting.
  2. Umur Remaja (12 tahun hingga 60 tahun). Gigi remaja yang baik terlihat pada warna, susunan dan bentuk gigi yang berganti dari gigi susu. Gigi yang sehat terlihat putih dengan susunan rapat dan rapi serta bentuk yang seimbang serta beraturan. Akibat gigi susu yang tumbuh kurang baik, terkadang gigi dewasa yang digantikan mengikuti susunan gigi susu, bisa tumbuh jarang-jarang, bertumpuk dan warna kurang jernih. Gigi dewasa apabila kurang terawat akan mudah sakit gigi dan timbul beberapa permasalahan gigi yang sangat mengganggu bagi penderita, seperti gigi berlubang, gusi bengkak dan gusi berdarah.
  3. Umur Lansia (60 tahun ke atas). Sementara masalah gigi di usia lanjut adalah gigi mudah tanggal dan mulut kering. Apabila sejak umur remaja, gigi kurang mendapat perawatan, di usia lanjut biasanya akan sangat terasa masalah gigi yang berimbas pada kesehatan umum. Gigi yang kurang terawat akan cepat tanggal dan kondisi rongga mulut mudah kering, akibatnya penurunan nafsu makan terjadi. Kurang asupan nutrisi pada usia lanjut akan memudahkan terserang penyakit lain. Karena itu, kesehatan gigi yang dijaga sejak dini merupakan investasi yang sangat berharga di usia lanjut.
Jumlah Pengunjung: