Jumat, 04 Februari 2011

Coklat dapat melindungi dari kerusakan gigi

Para peneliti di Jepang telah menemukan bahwa coklat dapat mencegah kerusakan terhadap gigi, yaitu berhasil memerangi pembusukan. Para ilmuwan percaya bahwa beberapa komponen yang mungkin sautu hari akan ditambahkan untuk obat kumur atau pasta gigi. 

Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Osaka University di Jepang menemukan bahwa bagian-bagian biji kakao, bahan utama cokelat, menggagalkan bakteri mulut dan kerusakan gigi.

Mereka menemukan bahwa biji kakao kulit - bagian luar dari kacang yang biasanya pergi ke limbah dalam produksi coklat - memiliki efek anti bakteri pada mulut dan dapat melawan secara efektif melawan plak dan agen merusak lainnya. Pembusukan gigi terjadi ketika bakteri dalam mulut berubah menjadi asam, yang merusak di permukaan gigi dan menyebabkan karies.

Para ilmuwan Jepang menemukan coklat yang tidak terlalu berbahaya daripada banyak makanan manis yang lainnya, karena agen antibakteri pada biji kakao offset gula tingkat tinggi.

Setelah tiga bulan, penelitian ini menemukan bahwa angka dengan diet gula tinggi memiliki 14 lubang rata-rata dibandingkan dengan hanya enam rongga bagi mereka yang menerima kulit biji kakao dalam makanan mereka.

Para peneliti kini merencanakan untuk menguji temuan mereka pada manusia. Berbicara kepada majalah New Scientist, Takashi Ooshima, dari Osaka University, mengatakan temuan mereka bisa mengarah pada pengobatan baru untuk kerusakan gigi.

"Dimungkinkan untuk menggunakan obat kumur CBH ekstrak, atau suplemen untuk sebuah pasta gigi."

Bahkan bisa dimasukkan kembali ke cokelat untuk membuat lebih baik untuk gigi, katanya

"Mereka tentu memiliki efek tapi kebersihan mulut yang baik, daripada banyak makan cokelat, adalah cara untuk gigi sehat yang baik."

Juru bicara British Dental Association mengatakan: "Jika memang benar bahwa cokelat tidak membantu mengurangi kerusakan gigi dan rongga yang hanya dapat menjadi hal yang baik, tetapi Anda harus ingat bahwa cokelat mengandung gula.

"Saran kami tetap sama: jika orang ingin makan permen manis dan minuman mereka harus membatasinya, dan mengunjungi dokter gigi secara teratur.

5 Fakta Tentang Gigi

Selain makanan yang manis, banyak hal yang dapat menyebabkan gigi Anda rusak! Coba kenali beberapa fakta tentang gigi yang mungkin belum pernah Anda ketahui.

1. Makanan asam merusak gigi
Benar. Selain makanan yang manis,  makanan yang mengandung asam ternyata bisa merusak gigi Anda. Permen asam, soft drink, bisa membuat lapisan enamel gigi Anda menjadi erosi! Robyn Loewen, DDS, seorang fellow dari American Academy of pediatric Dentistry, menyatakan, jika Anda ingin mengonsumsi makanan yang mempunyai sifat asam tinggi, konsumsilah bersama makanan lain. Lalu, sikatlah gigi secara rutin dengan baking soda yang telah terbukti menetralisasi asam di dalam mulut Anda sehingga bisa mengurangi bakteri pencinta asam yang menyebabkan karies.

2. Enamel, bahan paling keras pada tubuh tapi mudah pecah Es, biji popcorn, serta tindik lidah dan bibir adalah beberapa hal yang dapat merusak gigi Anda. Tidak seperti kulit, gigi Anda tidak bisa tumbuh kembali. 
Bila Anda memakan biji popcorn, ini seperti halnya memakan "batu" dan akan menjadi kombinasi dari dua hal yang sangat keras. Biji popcorn dan gigi Anda akan saling bertumbukan sehingga bisa menyebabkan kerusakan pada gigi. Sebuah studi penelitian pada tahun 2007 yang dipublikasikan di American Journal of Dentistry menyatakan, sebanyak 14 persen hingga 41 persen dari individu yang mempunyai tindik di area mulut dan sekitarnya mengalami kerusakan gigi. Pengamatan menunjukkan bahwa terjadi perubahan bentuk dari gigi yang signifikan dan bisa mengarah pada kehilangan gigi.

3. Anda bisa kehilangan gigi pada usia berapa pun
Beberapa individu tertentu memang lahir dengan gigi yang tidak sempurna. Yang sering kali tidak sama pada setiap orang adalah gigi bungsu yang tumbuh terakhir. Akan tetapi, sering kali penyebab kehilangan gigi Anda adalah penyakit pada gusi dan karies. Sebuah studi penelitian menunjukkan bahwa 22,8 persen penduduk AS berusia 65-74 tahun dan 29 persen penduduk AS berusia 75 tahun ke atas memakai gigi palsu.

4. Kebanyakan fluoride bisa berakibat buruk
Memang kita tahu bahwa fluoride sangat penting supaya gigi Anda sehat. Akan tetapi, pada anak-anak usia di bawah 8 tahun, fluoride yang berlebihan akibat pasta gigi tertelan dalam jumlah banyak akan menyebabkan kondisi yang disebut fluorosis. Umumnya, fluorosis diawali dengan kondisi yang terlihat seperti titik putih dan akhirnya menjadi kecoklatan. Untuk memastikan anak-anak tidak menelan pasta gigi, dampingi mereka  saat menyikat gigi dan beri tahu bahwa pasta cukup diaplikasikan sebesar kacang kedelai ke sikat gigi sehingga jika tertelan, pasta gigi yang masuk dalam tubuh tak terlalu banyak. Kebanyakan kasus fluorosis terjadi karena pasta gigi yang tertelan dalam jumlah banyak. Sangat disarankan agar anak-anak diberi pasta gigi bebas fluoride sampai mereka mengerti bahwa saat berkumur, pasta gigi harus dibuang dan bukan ditelan.

5. Kawat gigi bisa sebabkan kavitas
Gosoklah gigi Anda dengan baik jika Anda ingin gigi yang sedang dirapikan tumbuh menjadi gigi yang sehat. Sebab, jika tidak, makanan, bakteri, dan asam akan tejebak di sekitar kawat gigi Anda dan bisa menyebabkan enamel Anda terkikis, hal ini dinyatakan oleh Raymond George Sr, DMD, Presiden American Association of Orthodentists. Karies bisa bermula dari braket yang ada di sekitar kawat gigi. Meskipun kerusakan itu tidak sampai menjadi lubang, itu bisa menyebabkan "demineralisasi" sehingga akan ada titik putih di gigi Anda (jika ada kavitas di gigi Anda maka mereka akan semakin gelap warnanya).

Sebenarnya lidah merupakan pembersih yang paling alami. Ketika seseorang memasang kawat gigi, mereka cenderung menghentikan lidah yang menyapu gigi akibat rasa tidak nyaman yang timbul karena berbenturan dengan metal, hal ini bisa menimbulkan tumpukan kotoran di gigi Anda.

Tips Merawat Bibir

Tips merawat bibir kita agar tambah mempesona.

  1. jangan sering membasahi bibir dengan air liur. Karena air liur malah akan membuat bibir kita jadi kering.
  2. minum air putih minimal 8 gelas sehari.
  3. gunakan lipbalm yang mengandung vit. E dan vit. C
  4. tidak merokok
  5. perbanyak konsumsi sayur dan buah yang banyak mengandung vitamin C tinggi
  6. Pijat ringan bibir dengan menggunakan krim zaitun atau krim bibir lain
  7. Gunakan lipbalm sebelum memakai lipstick. Dan bersihkan lipstick sebelum tidur.
  8. Manjakan bibir kamu dengan masker papaya. Parut papaya sampai halus lalu tempelkan di bibir, diamkan selama 30 menit lalu basuh
  9. Rendam the celup hitam kemudian tempelkan ampasnya selama 3 menit, bibir akan tambah rileks dan merona
  10. Oleskan madu asli ke bibir sebelum tidur kemudian basuh keesokan paginya.

Mitos dan Fakta Tentang Gigi dan Mulut

Mitos: Gigi atas yang sakit jika dicabut akan mempengaruhi syaraf mata. Bahkan dapat menyebabkan kebutaan.
Fakta: Syaraf yang mempersyarafi gigi geligi atas berbeda dengan syaraf mata. Bila seseorang sakit gigi karena karies (lubang gigi) pada gigi atas, penjalaran infeksinya memang dapat mencapai pipi hingga mata. Namun pencabutan gigi atas tidak akan menyebabkan kebutaan.

Mitos: Sakit gigi dapat disembuhkan cukup dengan minum obat penghilang rasa sakit (analgesik).
Fakta: Obat “pain killer” hanya membantu untuk menghilangkan rasa sakit sementara, namun infeksi bakteri pada gigi tetap ada dan suatu waktu rasa sakit akan timbul lagi. Maka jika terjadi karies, gigi tersebut harus dirawat. Bila karies belum mencapai jaringan syaraf, gigi masih bisa ditambal. Namun bila jaringan syaraf sudah terekspos, maka gigi sudah tidak bisa langsung ditambal tapi harus dilakukan perawatan saluran akar terlebih dulu.

Mitos: Gigi tidak perlu dicabut dan boleh dibiarkan saja bila yang tersisa tinggal akarnya saja. Toh, sudah tidak ada keluhan yang dirasakan.
Fakta: Bila gigi berlubang dibiarkan dan tidak dirawat, lama kelamaan gigi tersebut dapat patah sedikit demi sedikit karena adanya tekanan kunyah. Pada akhirnya, mahkota gigi habis dan yang tersisa tinggal akarnya saja. Biasanya pada gigi tersebut sudah tidak ada keluhan lagi. Namun bukan berati masalah sudah selesai. Akar gigi yang terekspos dengan lingkungan gigi tetap dapat menjadi sumber infeksi. oleh karena itu, biarpun sudah tidak terasa sakit gigi tersebut tetap harus dicabut dan dibuatkan gigi tiruan penggantinya.

Mitos: Anak yang punya kebiasaan menghisap jari giginya bisa maju atau tonggos.
Fakta: Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa kebiasaan thumb sucking pada anak dapat menyebabkan gigi depannya tonggos, tapi bergantung pada beberapa hal. Misalnya, sampai berapa lama anak tersebut terbiasa menghisap jari. Seberapa sering ia menghisap jari dalam sehari dan besarnya tekanan hisap si anak juga dapat mempengaruhi derajat keparahan. Kebiasaan menghisap jari yang bertahan antara 36 dan 48 bulan dapat meningkatkan resiko majunya gigi depan secara
signifikan.

Mitos: Bila seseorang sakit gigi lebih baik dicabut daripada ditambal, karena setelah ditambal pun masih bisa sakit lagi.
Fakta: Pencabutan gigi adalah alternatif terakhir, bila perawatan lain sudah tidak mungkin dilakukan. Gigi sebisa mungkin dipertahankan dalam mulut, karena kehilangan satu gigi saja sudah dapat mengurangi efektivitas dalam pengunyahan. Gigi yang hilang sebaiknya diganti dengan gigi tiruan, namun sebaik apapun
gigi tiruan masih lebih baik gigi aslinya. Saat ini ilmu dan teknologi di bidang kedokteran gigi telah berkembang pesat. Material kedokteran gigi terus menerus diperbaiki, sehingga hasil tambalan yang baik dan tahan lama dapat dicapai.

Mitos: Bau mulut disebabkan karena adanya masalah di pencernaan.
Fakta: Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa 85 % bau mulut berasal dari gigi dan mulut. Bau mulut yang disebabkan oleh perut sangat jarang terjadi. Bau mulut disebabkan oleh bakteri yang bersarang di dalam mulut, bisa berada di gusi yang meradang, gigi yang berlubang, karang gigi, tambalan yang bocor,
dan terutama di bagian belakang lidah. Bakteri yang berkembang dalam lingkungan tanpa oksigen ini memproduksi gas berbau yang disebut ‘volatile sulfur compound’. Inilah yang menyebabkan bau mulut.

Mitos: Obat kumur dapat menghilangkan bau mulut.
Fakta: Menurut suatu penelitian yang menguji keefektifan obat kumur yang mengandung essential oil, jumlah bakteri berkurang secara bermakna 12 jam setelah penggunaan. Namun obat kumur hanya efektif dalam jangka waktu yang pendek. Malahan, pemilihan obat kumur harus dilakukan secara hati-hati, karena obat
kumur berbahan dasar alkohol justru dapat memperberat bau mulut bila digunakan secara berlebihan, karena kandungan alkohol dapat membuat mulut menjadi kering. Untuk menghilangkan, atau setidaknya mengurangi bau mulut, pembersihan gigi tidak difokuskan ke permukaan gigi saja melainkan ke seluruh permukaan
yang ada di dalam rongga mulut. Terutama jaringan lunak seperti lidah dan gusi.

Mitos: Pencabutan gigi tidak boleh dilakukan pada saat wanita sedang menstruasi.
Fakta: Perubahan hormonal yang dialami wanita turut mempengaruhi keadaan di rongga mulutnya. Saat menstruasi, terjadi perubahan hormonal yaitu peningkatan kadar estrogen dan progesteron yang dapat menyebabkan gusi lebih rentan terhadap peradangan. Meski demikian, pencabutan tetap dapat dilakukan pada saat wanita sedang menstruasi. Untuk menghindari resiko, pencabutan sebaiknya ditunda hingga minggu terakhir siklus menstruasi di mana kadar estrogen sedang rendah.

Mitos: Bila gigi anak berlubang tidak perlu ditambal karena nanti juga akan digantikan oleh gigi tetap/permanen.
Fakta: Gigi anak yang berlubang tetap harus ditambal, karena gigi yang berlubang dan tidak dirawat dapat menyebabkan infeksi menjalar ke jaringan pendukung gigi. Hal ini akan mempengaruhi gigi permanennya yang sedang dalam tahap tumbuh kembang. Selain itu adanya karies pada gigi anak dapat menyebabkan anak berkurang nafsu makan dan cenderung rewel.

Mitos: Sariawan disebabkan oleh kekurangan vitamin C.
Fakta: Sariawan dalam dunia medis disebut dengan aphtous stomatitis. Penyebab dari penyakit ini belum diketahui secara pasti, namun ada banyak faktor yang diyakini berkaitan dalam memicu terjadinya sariawan. Di antaranya adalah menurunnya sistem imun (kekebalan tubuh), stress, trauma pada jaringan lunak dalam
rongga mulut (seperti tergigit yang berulang-ulang), kurang nutrisi, atau disebabkan karena obat-obatan tertentu. Bila sariawan terjadi berulang-ulang dan hilang timbul, maka disebut recurrent aphtous stomatitis

Semoga artikel ada manfaatnya

sumber : http://www.klikdokter.com/

Sekilas Tentang Behel

Kawat gigi(behel) saat ini digunakan bukan hanya untuk perawatan gigi dan rahang, tapi digunakan sebagai penambah estetika pemakainya.
Gigi yang akan dipasang behel haruslah gigi yang sehat, oleh karena itu sebelum dilakukan pemasangan bisanya dokter gigi melakukan pemeriksaan terlebih dulu. Bila ada karang akan dibersihkan dulu, bila terdapat gigi yang berlubang maka haruslah ditambal dulu. Dan kadang ada juga susunan gigi yang tidak beraturan, sehingga untuk kondisi seperti ini dokter gigi terpaksa akan mencabut salah satu gigi tersebut.
Behel pada dasarnya terdiri dari 3 bagian, yaitu kawat, bracket dan pengikat. Bracket adalah bagian yang menempel pada gigi yang diikat oleh pengikat.
Bahan bracket yang digunakan dokter ada 4 jenis,yaitu :
  1. Emas 24 karat, bahan ini digunakan untuk pasien yang  mempunyai alergi terhadap logam.
  2. Stainless steel bahan logam ini paling bagus untuk membentuk gigi karena strukturnya yang kuat.
  3. Porselin, bahan ini menghasilkan bracket yang transparan, dan
  4. Kristal safir, adalah bahan bracket yang paling transparan dari yang lain.
Dan pengikat biasanya terbuat dari karet yang warnanya bisa diganti sesuai permintaan pasien.
Semoga bermanfaat.

Cara Pasang Karet Behel

Nah,, Berhubung banyak sistea yang belum tau gimana caranya pasang sendiri. Aku coba berbagi sedikit ya..

5 langkah pasang karet behel :

1. Kaitkan karet dengan sonde
2. Masukkan karet ke salah satu bagian atas behel kamu
3. Tarik karet behel ke sudut atas satunya dengan sonde
4. Lalu tarik karet ke bagian bawah dengan sonde
5. tarik kembali karet ke sudut bawah yang lainnya

Nah.. terpasang deh karet behelmu yang baru..
Mudahkan???

Selamat Mencoba  ya n ditunggu orderannya..
Hehehe…:)

Apa Penyebab Bau Mulut?

Bau mulut memang sangat mengganggu. Mau tau sebabnya? Bakteri yang hidup di gigi dan gusi lah penyebab bau mulut. Bakteri ini berkembang pada sisa makanan
di gigi dan menghasilkan senyawa sulfur. Senyawa inilah yang menyebabkan napas jadi bau.

Truss.. gimana caranya agar bisa terhindar dari bau mulut???

Nah, dibawah ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar terhindar dari bau mulut.

  1. Gosok gigi minimal sehari 2x, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur dengan lama bersikat 2 menit.
  2. Bersihkan lidah sampai ke belakang, karena bakteri juga bersembunyi sampai ke sela – sela lidah di belakang
  3. Bila tidak sempat gosok gigi setelah makan kamu bisa mengunyah permen karet. Mengunyah permen karet sama juga seperti menggosok gigi.. tapiiii tidak persis sama ya.. hehe..ntar kamu jadi malas gosok gigi lagi.. mengunyah permen karet adalah antisipasi darurat dan pelengkap aja..
  4. Gunakan pasta gigi yang mengandung Mouthwash
  5. Perbanyak konsumsi air putih karena mulut yang kering adalah tempat yang baik untuk tumbuhnya bakteri
  6. Periksa gigi kamu ke dokter 6 bulan skali

Semoga tips nya bermanfaat ya

Selamat Tinggal Gigi Sensitif

Berikut adalah tips untuk mengurangi rasa ngilu pada gigi yang sensitive:.
  1. Jangan menggosok gigi terlalu keras
  2. Gosoklah gigi dengan cara yang benar yaitu dari arah gusi ke gigi
  3. Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut
  4. Lalu pilih juga pasta gigi khusus untuk gigi sensitive
  5. Bila ada lubang di gigi / akar gigi telah terbuka lakukan penambalan
  6. Jangan atau kurangi makan/minum makanan yang terlalu panas/dingin. 
Tips sederhana ini semoga bermanfaat ya....
Jumlah Pengunjung: